Pendidikan – Perjuangan hidup seringkali menjadi jembatan menuju kesuksesan, seperti yang dialami oleh Riko Jandika. Mahasiswa baru di Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, ini menorehkan cerita inspiratif tentang upaya dan semangatnya dalam mencapai pendidikan tinggi.
Riko tidak hanya bermodalkan keberanian namun juga kerja keras. Sebelum menjadi mahasiswa, ia sempat bekerja sebagai pengemudi ojek online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sekaligus meraih kemandirian finansial. Prestasinya dalam bidang Pramuka membawanya diterima di salah satu universitas terkemuka melalui Jalur Talenta.
Pendidikan dan Perjuangan Riko
Pendekatan Riko dalam mengejar pendidikan tidaklah konvensional. Selama masa jeda tiga bulan setelah lulus SMA, ia memutuskan untuk tidak hanya berdiam diri. Sebaliknya, waktu luang itu dimanfaatkan untuk bekerja. Meskipun awalnya ia berharap untuk bekerja di restoran, kekhawatirannya terhadap sistem kontrak dan gaji yang tidak jelas membuatnya beralih ke ojek online. Keputusan ini menggarisbawahi kemampuan Riko untuk beradaptasi dan mengambil langkah yang lebih bijaksana dalam situasi yang penuh tantangan.
“Saya berpikir untuk mencari pekerjaan yang fleksibel dan bisa menyesuaikan waktu. Saya ingin mandiri dan tidak dimanja oleh kehidupan,” katanya. Riko berusaha untuk tidak menggantungkan nasibnya pada orang tua, ingin menunjukkan rasa tanggung jawab meskipun di usia muda. Hasil kerja sebagai pengemudi ojol pun digunakan untuk berbagai kebutuhan pribadi dan juga membantu keluarganya. “Saya beli kebutuhan sendiri, seperti makanan dan transportasi. Kadang saya juga kasih orang tua beras, minyak, atau uang,” jelasnya, menekankan nilai-nilai kemandirian dan tanggung jawab dalam keluarganya.
Strategi Mencapai Kemandirian dan Pendidikan
Memasuki masa kuliah, Riko memiliki rencana strategis untuk mengurangi jam kerja sebagai pengemudi ojol demi fokus pada pendidikan. “Untuk sekarang, saya akan berhenti sementara. Mungkin nanti saya lanjutkan saat libur atau jika ada waktu luang,” ungkapnya. Prioritas terhadap pendidikan menunjukkan kematangannya dalam mengambil keputusan. Meski ia sempat merasa gengsi berprofesi sebagai pengemudi ojek di usia muda, pengalaman itu justru membangun mental dan kemandirian yang kuat dalam dirinya.
Pesan Riko untuk mahasiswa lain yang sedang berjuang pun sangat menginspirasi. “Tetap semangat. Saya yakin, teman-teman yang berada dalam kondisi sulit punya mental yang kuat dan tidak mudah menyerah,” tuturnya. Cerita perjuangan Riko adalah contoh nyata bahwa tekad dan kerja keras bisa membuka jalan menuju pendidikan yang lebih baik. Pengalaman sebagai pengemudi ojek membentuk karakternya, menjadikannya pribadi yang tangguh dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Kisah Riko Jandika mengajarkan kita bahwa perjalanan menuju pendidikan tidak selalu mulus. Namun, dengan semangat, kerja keras, dan keinginan untuk mandiri, semua rintangan bisa dilalui. Tumbuhnya rasa tanggung jawab dan kemandirian adalah bekal berharga dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan di masa depan.