Event KBI Forkot II Kota Bogor. (Ist)
Olahraga, Bogor – Induk Organisasi Olahraga (Inorga) Komunitas BioEnergiPower Indonesia (KBI) ikut serta dalam Festival Olahraga Masyarakat Kota Bogor (Forkot) II Tahun 2025 yang berlangsung di Gedung Alumni IPB pada Minggu (13/7/25).
Dalam acara ini, KBI menyelenggarakan tiga kategori perlombaan, yaitu tunggal putra duduk perorangan, tunggal putri duduk perorangan, dan beregu campuran duduk perorangan (3 orang per tim).
Kegiatan ini melibatkan 33 peserta dari delapan Rumah Sehat yang tersebar di enam kecamatan di Kota Bogor.
Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Bogor, Zaenul Mutaqin, memberikan apresiasi atas partisipasi KBI dalam Forkot II 2025.
Menurutnya, keberadaan olahraga pernapasan sangat vital dalam menjaga kebugaran masyarakat.
“Kami menghargai KBI yang telah aktif menggerakkan olahraga masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan pernapasan dan bioenergi. Ini penting supaya masyarakat tetap sehat dan bugar, terlebih menjelang Indonesia Sehat 2045,” ujar Zaenul.
Sementara itu, Ketua Festival Forkot II Tahun 2025, Danny Suhendar, menegaskan pentingnya kegiatan seperti ini agar diperkenalkan secara luas kepada masyarakat.
“Olahraga masyarakat seperti yang dilakukan KBI harus terus dikenal di berbagai kalangan. Sederhana dan mudah dilakukan, manfaat kesehatannya sangat signifikan,” kata Danny.
Hal serupa diungkapkan oleh Ketua Panitia, Denny Yuniandri, yang menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari upaya memperkuat kembali kesadaran kesehatan masyarakat (MUKB) melalui gerakan aktif serta kesadaran kesehatan.
“Terdapat 33 peserta dari delapan Rumah Sehat di enam kecamatan. Tujuan utama kami adalah membangkitkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya kesehatan, menuju Indonesia Sehat 2045. Kuncinya ada di pernapasan,” ungkap Denny.
Menurutnya, olahraga pernapasan tidak hanya penting untuk kesehatan, tetapi juga mampu membantu proses penyembuhan. Banyak penderita stroke yang mengalami perbaikan berkat latihan pernapasan yang rutin.
“Banyak yang sudah merasakan manfaatnya, termasuk penderita stroke yang membaik karena tekun berlatih pernapasan. Ini menunjukkan bahwa olahraga masyarakat bukan sekadar gerakan fisik, tetapi juga pengobatan alami,” tutupnya.