Kota Bogor – SMA Kosgoro telah diakui sebagai sekolah perwakilan dari Provinsi Jawa Barat dalam penilaian Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) Tingkat Nasional Tahun 2025. Penilaian ini merupakan langkah significant untuk mendorong kesadaran kependudukan di kalangan siswa.
Penilaian ini diadakan secara daring oleh panitia pusat dan dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin. Hal ini menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah daerah terhadap kegiatan pendidikan kependudukan.
Keberhasilan SMA Kosgoro dalam SSK
SMA Kosgoro telah berhasil mengimplementasikan program SSK dengan baik. Sekolah ini menghasilkan berbagai program inovatif yang mengintegrasikan isu kependudukan ke dalam kurikulum pembelajaran. Dengan penguatan materi kependudukan yang diterapkan, siswa dapat memahami pentingnya permasalahan demografi, seperti urbanisasi dan stunting.
Mendalami lebih lanjut, Jenal Mutaqin menyatakan bahwa program pendidikan ini sangat penting dalam menghadapi tantangan kependudukan yang ada saat ini. Tantangan-tantangan ini membutuhkan pendekatan edukatif yang tepat sejak usia dini. Hal ini juga sejalan dengan tujuan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan kependudukan sebagai langkah preventif yang efektif.
Strategi Implementasi dan Pengembangan SSK
Dalam rangka mencapai keberhasilan program ini, pemerintah kota berkolaborasi dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Dinas Pendidikan. Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan dukungan dan pembinaan yang diperlukan dalam pedoman penyelenggaraan SSK. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga akan menciptakan dampak positif bagi masyarakat.
Kepala SMA Kosgoro, Herman Lasrin, menambahkan bahwa melalui penerapan SSK, siswa diharapkan menjadi lebih sadar akan isu-isu besar yang berpengaruh di sekitar mereka, seperti pertumbuhan penduduk dan ketimpangan sosial. Siswa kini memiliki rasa kepedulian yang lebih terhadap lingkungan dan kesehatan. Dengan menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh, mereka melakukan survei kecil-kecilan yang berkaitan dengan persepsi warga terhadap urbanisasi. Aktivitas ini tidak hanya mendidik, tetapi juga melatih keterampilan analitis mereka.
Melalui program ini, siswa diharapkan dapat merumuskan rencana hidup yang lebih terarah, baik dari segi pendidikan maupun ekonomi. Kesadaran akan masalah kependudukan menjadi bekal untuk mereka berkontribusi aktif dalam menciptakan masyarakat yang berkelanjutan di masa depan. Dengan demikian, SMA Kosgoro tidak hanya berfungsi sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang menciptakan generasi yang lebih peka.